Siapakah Georg Schaeffler?

Georg Schaeffler/akhayar.com

Georg Schaeffler adalah pengusaha dan pemimpin The Schaeffler Group, perusahaan yang bergerak dalam industri mesin dan otomotif terbesar di Jerman. Dia mewarisi perusahaan dari ayahnya, meski sebenarnya tidak menginginkan.

Lahir pada 19 Oktober 1964, di Erlangen, Jerman, ayah Georg Schaeffler adalah pendiri perusahaan Schaeffler Group. Dia kuliah Administrasi Bisnis di University of St. Gallen, Swiss, pada 1984. Setelah lulus, dia pun bekerja untuk perusahaan ayahnya.

Tetapi, Georg Schaeffler tidak puas dengan kondisi itu. Dia merasa bahwa karir serta pekerjaan yang dimilikinya adalah karena dia putra si pemilik perusahaan. Dia ingin berusaha sendiri, dan lepas dari bayang-bayang kebesaran ayahnya.

Perasaan itu kemudian mendorongnya untuk pergi meninggalkan Jerman. Dia meminta izin orangtuanya untuk kuliah hukum di Duke University. Lalu dia pun berangkat ke Amerika, dan kuliah di kampus tersebut, sambil menyembunyikan identitasnya sebagai putra seorang miliuner.

Baru setahun kuliah, dia dikabari ayahnya meninggal dunia. Itu artinya, kini dialah yang memiliki perusahaan tersebut, karena dia ahli waris ayahnya. Georg Schaeffler pulang ke Jerman, menangani urusan perusahaan yang ditinggalkan ayahnya, menunjuk orang-orang untuk menjalankan operasional perusahaan, lalu kembali ke Amerika.

Setelah kuliahnya di Duke University selesai, Georg Schaeffler tidak kembali ke Jerman dan memimpin perusahaan yang kini menjadi miliknya. Dia tetap tinggal di Amerika, dan melamar kerja ke sebuah firma hukum kecil, bernama Haynes & Boone.

Pihak firma hukum tidak tahu siapa Georg Schaeffler, dan mereka mempekerjakan Georg Schaeffler sebagai juru tulis paruh waktu, sambil menjanjikan akan mengangkat Georg Schaeffler menjadi pekerja penuh di masa mendatang. Georg Schaeffler tidak keberatan, dan dia sempat bekerja di firma hukum itu sampai hampir dua tahun, dan menikmati kehidupannya sebagai orang biasa.

Pada tahun 2003, majalah Forbes menyusun daftar orang-orang terkaya di dunia, dan Georg Schaeffler masuk dalam daftar tersebut, lengkap dengan fotonya.

Identitas Georg Schaeffler pun terkuak, dan kini orang-orang tahu siapa dirinya, termasuk pihak firma hukum tempatnya bekerja. Tidak ada pilihan lain, Georg Schaeffler akhirnya pulang ke Jerman, dan mulai memimpin perusahaan yang ditinggalkan ayahnya.

Terbukti, dia mampu menjadi pemimpin. Di bawah kendalinya, Schaeffler Group terus berkembang, setelah berhasil selamat dari hantaman badai moneter yang menyerang Eropa pada 2008.

Kini, perusahaan itu mempekerjakan lebih dari 80.000 orang di 170 lokasi, di 49 negara yang tersebar di berbagai belahan dunia. Sementara Georg Schaeffler diketahui memiliki kekayaan mencapai 26,9 miliar dollar, yang menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.

Hmm… ada yang mau menambahkan?