Mengapa Ular Suka Menjulurkan Lidahnya?

Mengapa Ular Suka Menjulurkan Lidahnya?
Ilustrasi/istimewa
Ular memiliki indera penglihatan yang buruk, juga pendengaran yang terbatas. Sebaliknya, ular memiliki indera penciuman yang sangat baik. Ular tidak menggunakan lidahnya yang bercabang untuk menyengat, namun untuk mencium bau lingkungan sekitarnya—mengenali keberadaan mangsa, atau waspada terhadap kemungkinan adanya predator.

Ketika menjulurkan lidahnya, ular mengumpulkan partikel bau yang larut pada kelembapan yang melayang di udara. Ular kemudian akan memasukkan lidahnya ke dalam organ pada kepalanya, yang disebut organ Jacobson. Organ itu terletak di depan langit-langit mulut ular, dan berfungsi sebagai reseptor kimia.

Lidah ular yang bercabang dua sangat pas dengan lubang di organ Jacobson, yang juga dikenal sebagai organ vomeronasal. Setelah lidah mentransfer partikel bau ke dalam organ vomeronasal tersebut, beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam bau akan berikatan dengan reseptor molekul pada organ Jacobson.

Selanjutnya, reseptor-reseptor itu mengirimkan pesan sensorik ke otak ular, yang lalu menafsirkan informasi sensorik itu sebagai bau, misalnya bau seekor tikus atau lainnya.

Jika partikel bau dalam kelembapan dideteksi melalui organ Jacobson, maka partikel bau yang ada di udara akan dikenali melalui rongga hidung ular, yang juga mengandung sel-sel penginderaan yang dapat menafsirkan bau, yang cara kerjanya hampir sama dengan hidung manusia.

Selain ular, organ Jacobson juga terdapat pada beberapa spesies kadal, seperti bunglon dan iguana.

Hmm… ada yang mau menambahkan?

Related

Hewan Darat 8562179543487274982

Posting Komentar

emo-but-icon

Recent

Banyak Dibaca

item